Memanasnya pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sudah terlihat dari munculnya beberapa calon kepermukaan publik.
Hingga kini sudah ada lima nama bakal calon Bupati dan Wakil Bupati mengambil formulir pendaftaran di masing-masing partai politik antara lain yaitu PDIP, Golkar, PKB, PAN dan Demokrat.
Terdapat nama-nama diantaranya H. M. Dja’far Shodiq, H. Muchendi Mahzareki, M. Alki Ardiansyah, H. Abdiyanto Fikri dan H. Ali Imron.
Dengan munculnya beberapa sosok dan tokoh, Akademi dan Pengamat Politik Pusdikhum Izzatul Ummah, Suparjon Ali Haq Al Tsabit menyatakan menandakan semakin semaraknya perhelatan pilkada di Bumi Bende Seguguk.
“Melihat kondisi yang ada, saya memprediksi bakal ada 3 pasangan calon yang bisa maju dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Karena melihat jumlah kursi DPRD OKI dan dinamika politik yang terjadi,” kata Tsabit ketika diwawancara lewat telepon pada Minggu (28/4/2024) malam.
Dikatakan memang sebagian besar sosok-sosok yang muncul tersebut, Tsabit menyebut telah mengenal sebelumnya dan merupakan putra terbaik yang dimiliki Kabupaten OKI.
“Sudah jauh-jauh hari saya mengenal sebagian sosok yang ada secara pribadi dan memang mereka adalah putra-putra daerah terbaik di OKI dan mempunyai keinginan untuk memajukan Kabupaten OKI,” jelas dia.
Menilik dari pengalaman pimpinan sebelum-sebelumnya, Tsabit menilai pembangunan di OKI masih lemah dan membuat partisipasi masyarakat dalam menyuarakan hak pilihnya juga masih kurang.
“Salah satu faktor partisipasi pemilih yang sedikit lantaran kinerja pemerintah sebelumnya yang menurut sebagian masyarakat sama saja,”
“Jadi tidak terlalu banyak perkembangan, karena isu yang diangkat masyarakat sama saja yaitu trasnportasi jalan yang belum merata dan ada juga masalah pembangunan belum dirasakan sepenuhnya,” tuturnya.
“Kalau boleh dibandingkan kalau pemimpin terdahulu yang terlihat pembangunan fisik di dalam kota Kayuagung, mungkin di luar kota tertinggal,”
“Kemudian ada juga pemerintahan membangun isu pembangunan dari desa yang berkembang, tetapi di dalam kotanya justru tertinggal,” sambungnya.
Menurut dia, tidak hanya 5 sosok yang sudah muncul ini, tak menutup kemungkinan bakal bertambah lagi tokoh baru yang mempunyai visi dan misi memajukan OKI ke depan.
“Terpenting mereka harus bersifat lebih besar kemanfaatan untuk kemajuan pembangunan daerah dari pada golongan mereka. Karena yang sering muncul adalah mereka memajukan tapi isunya lebih banyak ke asal mereka, itulah yang kami khawatirkan,”
“Kami ingin sosok-sosok ini bila nantinya terpilih menjadi Bupati dan Wabup harus benar-benar menjadi pemimpin untuk kabupaten OKI, bukan justru hanya untuk satu kecamatan, satu wilayah atau satu suku. Itulah yang diinginkan masyarakat,” ungkap pria yang juga wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) OKI.
Tidak hanya itu, masyarakat juga menginginkan calon pemimpin ke depannya memiliki inovasi dalam pembangunan yang lebih baik dari pemerintahan sebelumnya.
“Memang pemerintah sebelumnya sudah bagus dengan versi masing-masing, tinggal adakah inovasi mereka untuk lebih baik lagi dari hal tersebut. Jadi bukan hanya melanjutkan tetapi berinovasi,” paparnya.
Didalam pemerintahan periode 2024-2029 mendatang, Tsabit dan masyarakat berharap pemerintah menjadi lebih dekat dengan mereka, supaya masyarakat tidak sulit lagi memberikan masukan, ide, saran.
“Kebanyakan ini setelah terpilih menjadi pimpinan Bupati dan wakil Bupati komunikasi dengan masyarakat sulit, sehingga aspirasi tidak tertampung,”
“Jadi yang saya lihat selama ini masyarakat ingin saat mereka berkampanye mudah menampung aspirasi dan sewaktu jadi pun sama mudah menampung aspirasi rakyat,” pungkasnya.